Foto Esai: Let’s Save!

Oleh: Muhammad Sibawaihi |Komunitas pasirputih

Menjaga apa yang diberikan Tuhan, berupa alam dengan segala keindahannya, berarti mensyukuri pemberian tersebut. Di Gili Meno, ungkapan tersebut bisa berarti memelihara aset demi keberlangsungan hidup masyarakat di sana. Sebab, apa yang sudah terlanjur ada pada kehidupan mereka, merupakan penopang hidup. Jika berhasil menjaga alam dan lingkungan, berarti secara otomatis akan menarik wisatawan untuk berkunjung dan berlibur di sana.

Namun, jika kita merujuk kepada apa yang terjadi saat ini di Gili Meno, menjaga adalah sebuah bentuk penebusan terhadap kesalahan yang pernah dilakukan pada masa lalu. Sebuah kesalahan yang didasarkan kepada kurangnya pengetahuan terhadap kesadaran berwisata.

Tapi pastinya tidak ada kata terlambat, semua memang sudah diatur sedemikian oleh Sang Sutrada, sebagai pelajaran yang sangat berharga. Tapi jangan sampai kemudian, himbauan yang terpampang di atas plang-plang pengumuman, menjadi semacam hiasan dan icon semu sebuah kesadaran, yang sebenarnya tidak pernah ada.

Berikut beberapa foto yang dihumpun oleh redakasi berajahaksara, selama proses riset di Gili Meno. Foto-foto ini menunjukan beberapa aset yang benar-benar harus terjaga dengan baik, bukan hanya oleh beberapa kelompok, namun setiap individu yang ada di Gili Meno.

IMG_20140421_170949

IMG_20140421_171717

IMG_20140421_171708

IMG_20140421_165301

ddd

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.