Senin, 20 Maret 2017. Dengan kondisi badan yang kurang sehat, Haji Muzhar terus melanjutkan lukisannya yang bertema “Siq-Siq O Bungkuk”. Ditemui di rumahnya, terlihat Ketenangan di wajahnya saat dia melukis. Dengan tangan kiri ia menggoreskan kuasnya pada permukaan kampasnya.

Haji Muzhar adalah seorang pelukis yang melukis menggunakan tangan kiri dan ia terbiasa dengan itu. Ia melukis dengan tangan kiri bukan karena gen atau kebiasaan sejak kecil, tetapi ia melukis dengan tangan kiri disebabkan karena tangan kanannya dalam kondisi tidak sehat akibat penyakit stroke yang ia alami beberapa tahun lalu. Namun semangat seni yang kuat selalu ditunjukkan Haji Muzhar, ibarat kata pepatah, “Tak ada rotan, akarpun jadi,” “Tak bisa tangan kanan, kiripun jadi”.
Saya melihat lukisan yang akan dipamerkan pada Bangsal Menggawe 2017, ia mencoba mengilustrasikan “Siq-siq O Bungkuk”. Saya melihat dalam lukisan tersebut, terdapat deretan orang yang bermain permainan tradisional, mungkin sekarang kita menyebutnya “Ular Naga”.
Di tengah-tengah membicarakan karyanya yang baru setengah jadi itu. Kami juga berbicara mengenai perkembangan salah satu ormas yang ada di Lombok. Kami juga membicarakan mengenai perkembangan dakwah di Lombok.