Fatih Dengar Cerita Komunitas Danger

Sabtu, 4 Maret 2017, sekitar jam 21.00 WITA, Fatih Kudus Jaelani berdiskusi dengan beberapa anggota Komunitas Danger di markas Komunitas Danger.

Fatih mengajak Komunitas Danger berdiskusi mengenai banyak hal, terutama mengenai keberadaan Komunitas Danger dan bagaimana menulis dan apa yang harus ditulis. Hal ini dilakukan karena, projek yang Fatih akan lakukan dengan beberapa komunitas anak muda di Pemenang adalah “menulis”.

Malam ini, Fatih mendapatkan tawaran dari anggota Komunitas Danger “Bagaiman kalau kita bercerita aja, bang”, ungkap salah seorang anggota Komunitas Danger. Bercerita tentang mereka, menurut keterangan Fatih, beberapa teman di Komunitas Danger masih sungkan untuk bicara depan orang banyak, bahkan ada yang bisa bercerita, tapi sedikit kesulitan berbahasa Indonesia, maka mereka bercerita menggunakan Bahasa Daerah, Pemenang.

Irfan sedang bercerita.

Akhirnya mereka bercerita dengan lancar menggunakan bahasa daerah, Fatih berusaha mengerti dengan Bahasa Pemenang. Dengan cara begini, Fatih yakin bahwa, semua anggota di Komunitas Danger akan mampu berbicara di depan orang banyak. Saat bercerita, mereka harus diperhatikan oleh Fatih, “Saat mereka bercerita, saya harus memperhatikan mereka, kalau tidak, mereka pasti berhenti bercerita, pada saat saya membalas SMS di HP, dia pasti menunggu saya selesai membalas SMS baru cerita lagi, saya tidak bisa ngapain-ngapain selain mendengarkan mereka cerita.” Cerita Fatih tadi siang.

Diskusi malam ini menarik, karena beberapa teman itu sudah mulai berusaha menunjukkan dirinya untuk siap bercerita sesuatu. Yadi adalah Ketua Komunitas Danger juga merasa bahwa ini menarik dan harus diteruskan. Bahkan ada celetukan untuk ingin membuat pementasan teater, lalu Fatih punya ide untuk mengajak Irawita workshop atau melakukan proses teater dengan Komunitas Danger. Fatih menawarkan, “Nah, ada ini Mbak Ira namanya, bagaimana kalau kita ajak dia untuk proses teater?”.

Mereka langsung tertarik dengan tawaran Fatih untuk proses teater, namun Fatih juga memberikan tugas untuk semua orang bercerita lewat tulisan, kemudian itu yang menjadi skrip/naskah teater yang akan dibuatnya nanti.

Malam pun terasa larut, Fatihpun diajak untuk beristirahat diskusi, namun dilanjutkan dengan bermain Play Station (PS). ***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.