Sabtu, 4 Maret 2017. Pertemuan Andreas Siagian atau yang akrab dipanggil Ucok dengan mitranya Aang Hunaifi, yang akan menemani Ucok berproses selama satu bulan pada masa residensi seniman Bangsal Menggawe 2017 ini. Obrolan seputar lokasi residensi Ucok, dan beberapa hal yang cukup menarik, berbagi cerita tentang pengalaman mendaki gunung, tentang kebudayaan lokal hingga tentang bagaimana rencana proses yang akan dilakukan oleh Ucok di Dusun Montong Bae, Desa Pemenang Barat Kec. pemenang. Sesekali Ucok terdiam dan hanya ikutan tertawa mendengar logat bahasa Lombok Utara yang sama sekali tak ia mengerti.
Pertemuan antara seniman dan teman seniman/ mitra, sebenarnya telah dilakukan oleh beberapa seniman yang datang lebih dulu, seolah start lebih awal dari yang lain. Bahkan Irawita yang datang pada tanggal 21 Februari lalu, telah melakukan workshop di beberapa tempat. Seniman yang telah datang lebih awal telah tinggal di rumah, para teman seniman yang sudah disiapkan oleh fasilitator Bangsal Menggawe 2017. Namun, ketika Aang menanyakan kesiapan Ucok untuk langsung menuju lokasi, teman seniman namun Ucok merasa kurang enak perut, “Barang kali karena masih beradaptasi dengan beberapa hal,” ujarnya.

Sebenarnya seharian ini para seniman melakukan presentasi, mulai dari pagi sampai sore hari, tentang rencana garapan residensi, memetakan konsep bagaimana berkolaborasi dengan warga sekitar, untuk menciptakan sesuatu yang komposisinya tidak terlepas dari tema Bangsal Menggawe tahun ini, yaitu “Siq-siq O Bungkuk” yang setelah melakukan presentasi, beberapa seniman menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu destinasi wisata air Lombok Utara, yaitu Tiu Roton, dengan alasan untuk menyegarkan pikiran setelah seharian duduk presentasi dan mendengarkan presentasi dari seniman yang lain.