Amaq Dahrun dan Warga Teluk Dalem

Seperti biasa pada hari Sabtu jam 20.00 WITA, kita akan bertemu dengan Bioskop pasirputih keliling yang terus berkeliling ria ke tempat-tempat warga. Kali ini kami berkesempatan menayangkan film di Dusun Teluk Dalem Kecamatan Tanjung, Lombok Utara. Sekitar 15 atau 16 menit dari Pemenang menuju Tanjung.

Penayangan film di Teluk Dalem ini sudah jauh hari kami bicarakan dengan Pak Kepala Dusun (Kadus) Teluk Dalem, namanya Medo orang memanggilnya demikian. Hari itu, dia sangat antusias mengajak Bioskop pasirputih menayangkan film di tempatnya. Kebetulan juga, film yang kami tayangkan untuk bulan-bulan ini merupakan film sosialisasi/penyuluhan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah masing-masing yang berjudul “Mendung Di Wajah Kampung”. Film ini  di sutradarai oleh Imam Safwan bekerjasama dengan  Dinas Kesehatan Lombok Utara. Film ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat, disisi inilah yang kemudian diyakini Pak Medo (Kadus Teluk Dalem), yang membuat dirinya dan warga semangat dan  antusias menayangkan film “Mendung Wajah di Kampung”. Ditambah lagi, kemarin beberapa waktu lalu, ada warganya yang terkena penyakit malaria, hal inilah yang menggelitik Pak Medo untuk menayangkan film ini, akhirnya kami meluncur ke rumahnya.

Warga Teluk Dalem menyaksikan aksi pemain dalam film Mendung di Wajah Kampung

Kami pun tiba disana pukul 20.30 WITA dan bergegas ke lokasi penayangan. Segala sesuatu kami persiapkan untuk menyukseskan penayangan film ini dan kami dibantu oleh warga di sana, aku pun berkata dalam hati “ternyata kegiatan gotong royong masih ada kok di tengah-tengah warga”. Semua persiapan sudah siap, Pak Medo pun menyampaikan kesan dan pesan kepada warga untuk terus menjaga kebersihan lingkungan agar tidak banyak menimbulkan banyak penyakit. Pak Medo pun mempersilahkan kami menyaksikan filmnya. Penonton yang hadir pun lumayan banyak mulai dari anak-anak sampai orang tua. Gelak tawa penonton pun tidak terhindarkan melihat aksi para pemain di dalam film tersebut. Icap tangis pun mengiringi suasana penayangan film berdasarkan laporan Rizal yang terus memantau penonton dan kami menugaskan dia untuk itu. Tidak heran ada penonton yang nangis karena pada ending filmnya, Amaq Dahrun (aktor  utama dalam) kehilangan anaknya (meninggal).

Ketika ada jeda dialog dalam film, ada warga yang menirukan suara penjual asongan yang biasa berkeliling di tengah-tengah keramaian pada saat ada tontonan, “permen-permen… permen-permen…. Permen-permeeeen” warga semua tertawa seolah-olah mereka teringat masa lalunya ketika Misbar (Gerimis Bubar) kala itu. Durasi film terus berjalan, tiba-tiba Pak Kadus membawakan kami sebuah bingkisan, rasa penasaran kami terjawab ketika Pak Kadus mempersilahkan kami untuk membukanya, ternyata isi bingkisan tersebut adalah makanan tradisional ada Serabi, Lempok (Singkong yang dicampur parutan kelapa), dan Banget (Ketan). Ternyata rasanya sangat lezat, ditambah lagi suasana dingin yang membuat rasa makanannya semakin maknyos.

Durasi film pun berakhir, Pak Medo pun langsung menutup Bioskop keliling pasirputih karena hujan mulai turun. Kami pun bergegas, tapi tidak dengan para fans Amaq Dahrun yang rela berhujan -hujanan untuk berfoto dan bersalaman.

Akhirnya kami pun melangsungkan obrolan di rumah Pak Medo. Kami pun memulai obrolan tersebut dengan berkata “banyak sekali yang nonton tadi pak’’ “ia…. karena jauh sebelumnya saya sudah mengumumkan ada penayangan film lewat speker masjid”, jawab Pak Medo. Dia sangat gelisah ketika cuaca belum bersahabat karena informasi penayangan film sudah tersebar ke semua warga, “saya takut banget penayangan film tidak jadi malam ini”, tambahnya. Kami pun tersenyum kepadanya dan kemudian dia menyajikan kami makanan. Saya melihat Pak Medo dan Ghazali (tokoh Amaq Dahrun dalam film) yang tertawa terbahak-bahak menceritakan masa lalu mereka karena mereka sudah lama saling kenal. Obrolan demi obrolan kami lewatkan, tidak terasa jam pun sudah 01.00 wita akhirnya kami berpamitan dan mengucapkan banyak terimakasih kepada Pak Medo beserta keluarga dan warganya.

Warga Teluk Dalem sedang nonton Mendung di Wajah Kampung
Amaq Dahrun dan warga berfoto bareng
Muhammad Rusli (Koordinator Bioskop pasirputih)
Kondisi penayangan film

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.