Hamdani dan Sakan Lude, Bentek

Sabtu, 11 Maret 2017, Hamdani bertemu Pak Rawiah di Dusun Bentek, Desa Pemenang Barat. Sebelumnya, Hamdani diberi kabar oleh Salman (anak dari Bapak Rawiah). Salman memberikan informasi kepada Hamdani bahwa ada bapaknya adalah seorang pembuat gula aren di Dusun Bentek, lalu Hamdani tertarik untuk ke sana dan bertemu Pak Rawiah.

Tepat pada tanggal tersebut, Ahmad Rosidi dan Hamdani mengambil video proses pembuatan gula aren. Kami disambut hangat oleh keluarga Pak Rawiah. Pak Rawiah biasanya membuat gula aren di kebunnya yang berjarak lumayan jauh dari rumahnya, tapi hari ini ia membuat gula di rumah.

Dalam projek Hamdani ini, ia akan mencoba membingkai aktifitas warga menggunakan media video, seperti nama projeknya, “30 Hari Pemenang Dalam Bingkai Kamera”. Pola yang digunakan cukup menarik, hanya menggunakan kamera Smartphone, sedangkan videonya tanpa melalui tahap editing, hanya mengandalkan rekam dan jeda.

Selain merekamnya dengan video, Hamdani juga mendokumentasikannya dalam bentuk tulisan. Maka akan terjadi komunikasi yang panjang antara seniman dan warga untuk mengetahui hal-hal yang tidak terekam kamera, seperti cerita-cerita masa lalu. Seperti yang Hamdani lakukan usai merekam di Dusun Bentek, duduk di Berugaq dan ngobrol dengan Pak Rawiah.

Pak Rawiah bercerita banyak mengenai gula aren, dari proses pengambilan air arennya sampai gula siap untuk di pasarkan. Selama ini, Pak Rawiah merupakan seorang pembuat gula aren handal andalan Dusun Bentek, bahkan mungkin Kecamatan Pemenang. Tidak lama ini ia mengolah gula aren menjadi beberapa macam model gula, ada Gula Semut (berbentuk bubuk), Gula Briket (berbentuk gula aren padat berukuran kecil) dan Gula Aren biasa itu sendiri. Dalam usaha gula ini, Pak Rawiah memberikan merk Sakan Lude. Sakan Lude merupakan nama kelompok pembuat gula di Dusun Bentek. Kata Sakan Lude itu sendiri diambil dari kisah orang tua dulu, (Tentang Sakan Lude, akan dibahas ditulisan Hamdani).

“Usaha ini memang sudah lama, tapi untuk model-model itu masih baru dan baru saja beberapa bulan, tapi gula aren yang biasa saya buat itu, yaaaa gula aren biasa dan itu sudah turun temuru,”  ujar Pak Rawiah.

Pak Rawiah sedang membungkus gula hasil produknya
Tiga produk gula Pak Rawiah
Hamdani mewawancarai Pak Rawiah

Kami juga disajikan gula yang baru mateng, kemudian kami diajarkan untuk memakan kelapa muda campur gula aren yang masih hangat, rasanya luar biasa manis dan menyehatkan, seperti penjelasan dari Pak Rawiah dan istrinya. ***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.