
Kemarin, setelah menyepakati kontrak belajar, para partisipan Kelas Mendea melanjutkan kegiatannya dengan berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang kerja-kerja di Komunitas Pasirputih. Pemateri hari itu adalah Muhammad Gozali, Ketua Pasirputih.
Dalam diskusi berbagi pengalaman tersebut, para partisipan dibekali informasi dan pengetahuan tentang salah satu cara bagaimana sebuah komunitas dan suatu gerakan bisa bertahan. Salah satu yang utama adalah menjaga hubungan antar-komunitas, antar-warga, dan bahkan antar-individu di dalam satu komunitas.

Di hari ke dua itu pula, para partisipan mendapatkan materi dari Afifah Farida, pegiat dari Pusat Studi Agrikultur Sayurankita, yang kebetulan sedang menjalani kegiatan “residensi peneliti” di Pasirputih untuk mengembangkan Program Aksara Tani yang berkolaborasi dengan Forum Lenteng dan The This-kon.

Dalam materi Afifah hari kedua itu, partisipan Kelas Mendea belajar tentang “sejarah pertanian dari masa ke masa”, lalu dilanjutkan dengan materi tentang “mengenal tanaman”.
Di sesi tentang “sejarah pertanian”, Afifah menguraikan bagaimana kehidupan manusia pada zaman dahulu: awalnya manusia hidup dengan cara berburu, kemudian dilanjutkan dengan ladang berpindah, ladang menetap, dan pertanian modern skala industri. Menurut Afifah, kegiatan menanam pertama kali dimulai oleh kaum hawa (perempuan) di daerah sepanjang sungai Nil dan di daerah pegunungan Taurus dan Zagrous.
Ada juga hipotesis yang mengatakan bahwa pertanian muncul karena persoalan demografis, seperti kata Malthus (yang dikutip pemateri), bahwa pertumbuhan manusia bergerak menurut logika bilangan geometrik, sedangkan pertanian berkembang menurut logika aritmatik. Perbedaan angka perkembangan ini memunculkan permasalahan: pertanian selalu terlambat memenuhi kebutuhan manusia. Para partisipan Kelas Mendea didorong untuk memahami masalah ini dan mengimajinasikan jawaban tentang bagaimana perkembangan pertanian dapat mengimbangi angka pertumbuhan manusia. Menurut Afifah, dalam upaya menjawab masalah itulah muncul ide soal “revolusi hijau”.
Di sesi “mengenal tanaman”, partisipan dibekali pengetahuan tentang cara mengenali tanaman. Hal ini penting karena sangat dibutuhkan oleh seorang petani ketika menjalani proses menanam.
Setelah dua materi tersebut, kegiatan Kelas Mendea dilanjutkan dengan praktik langsung di lapangan. Tugas pertama yang harus dilakukan oleh para partisipan adalah, tidak lain dan tidak bukan, membersihkan lahan sebelum membuat bedengan.
