H. Muzahar adalah seorang pelukis yang cukup senior di Pemenang. Pelukis yang aktif melukis sejak kelas 3 SD ini, lahir tahun 1968 di Dusun Menggala, Desa Pemenang Barat. Karya-karyanya dahulu, adalah gambaran tentang kondisi masyarakat Pemenang. Selain itu, goresan tangan H. Muzahar sangat dikenal, karena beliau sering membantu pemerintah untuk mengkampanyekan program mereka melalui baleho, spanduk atau papan pengumuman.
Sempat mengalami kendala menggerakkan tangan kanan, membuat beliau terlatih melukis menggunakan tangan kiri. Sekarang kedua tangan H. Muzahar sangat telaten mengarahkan kuas dan menuangkan gagasan di atas kanvas. H. Muzahar memiliki seorang anak bernama Deny. Deny juga mewarisi kemampuan ayahnya melukis. Namun karena ia lebih sering berhadapan dennen alat elektronik, membuatnya beralih ke design gratis. Dalam Bangsal Menggawe kali ini, sangat terbuka peluang kerjasama antar ayah dan anak ini.
—
Zakaria kerap disapa Pak Jaka atau Pak Jek. Pria yang mencintai dan selalu melestarikan tari rudat ini lahir di Terengan, 1974. Mulai main Rudat dari kelas 4 SD 1984, memainkan komedi berperan sebagai pangeran pada tahun 1994, aktif di Rudat Setia Budi sekaligus membuat sanggar pada tahun 2010.
Selain membina pemuda-pemuda di Dusun Terengan, Pak Jaka aktif membuat syair-syair rudat, dan juga merancang koregrafi tari rudat. Selain itu, ia juga membina seni membaca Al-Qu’ran, seni Pembacaan Barzanji, seni Zikir Zaman.
Facebook : Rudat Setia Budi
—
Serrum merupakan perkumpulan studi seni rupa dan pendidikan di Jakarta, yang didirikan pada tahun 2006. Kata serrum berasal dari kata share dan room yang berarti “ruang berbagi”. Anggotanya terdiri dari seniman, desainer, seniman jalanan, guru, kurator.
Serrum fokus pada lingkup sosial-pendidikan melalui pendekatan kesenian. Serrum melakukan studi kolaboratif melalui program pengkajian khusus pada isu-isu pendidikan, sosial, urban dan budaya. kegiatan Serrum termasuk proyek seni, pameran, lokakarya, diskusi, kelas dan berbagai kampanye kreatif. Serrum pernah pameran di beberapa kota dan negara, yaitu: Jakarta, Bandung, Jatiwangi, Yogyakarta, Semarang, Korea, Polandia dan Denmark.
—
Popo adalah salah satu seniman jalanan, atau street artist, yang karya-karyanya banyak menghiasi berbagai tembok di ruang publik di Jakarta yang sebagian berisi kritik sosial. Selama sekitar dua belas tahun menjadikan tembok sebagai medium artistiknya, pria kelahiran 1982 ini lebih dikenal melalui karakter gambar hasil rekaannya yaitu The Popo.
Email : popopaint@yahoo.com
Instagram : _thepopop
—
Nia Agustina. Lahir di Wonosobo, 14 Agustus 1989. Lulus dari Magister Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2015. Menggeluti tari secara serius sejak 2013, dan pada tahun yang sama membuat Project Matematarika sebagai laboratorium observasi untuk penelitian tesis program Magister dengan judul: Pengembangan Model Art-Math pada Materi Pembelajaran Matematika Kelas XI SMK Jurusan Seni Tari ditinjau dari Prestasi Belajar dan Kedisiplinan Siswa. Project Matematarika sekarang tengah mempersiapkan diri untuk membuat ruang workshop dan diskusi tari yang dikolaborasikan dengan matematika dan science.
FB : agustin.pandhuniawatiheryani
Twitter : @niaagustinaaa
Instagram : @niaagustinaaa
Blog : http://jogjamenari.blogspot.co.id/
Email : niaparadance@gmail.com
—
Hamdani adalah salah seorang seniman video dari Pemenang, Lombok Utara. Ia lahir di Karang Desa, 13 Desember 1993.
Dani aktif di pasirputih sejak tahun 2014. Menjadi fasilitator dalam program Berajah Aksara di Pemenang pada tahun 2015 dan menjadi fasilitator workshop media di Gorontalo pada tahun 2016.
Facebook : Muhammad Dani Davinci
Email : danidavincigs@gmail.com
—
Lahir di Jakarta, 11 Januari 1973. Mulai berteater sejak tahun 1990an dan aktif hingga kini. Pernah meraih penghargaan Aktris Terbaik di Festival Teater Jakarta Barat tahun 1995. Pernah sebagai bendahara Umum di Ikatan Drama Jakarta Barat ( Indraja ) dan Asosiasi Teater Jakarta Pusat ( Atap ).
Tahun 2000 berkolaborasi dengan beberapa seniman teater dari Thailand dan Amerika serta beberapa seniman dari Indramayu, Solo dan Yogyakarta. Pada tahun itu mendirikan Komunitas Seni dan Budaya Paseban dan mengelolanya sampai sekarang.
Email : irapaseban@yahoo.co.id
Facebook : ira paseban
—
Fatih Kudus Jaelani. Lahir di Pancor, 31 Agustus 1989. Saat ini menetap di Bermi,Pancor, Lombok Timur. Fatih aktif menulis puisi yang kemudian disiarkan di berbagai surat kabar, majalah, jurnal dan situs online. Juga terangkum dalam buku-buku antologi bersama, antara lain Lampu Sudah Padam (rumah sungai, 2010), Kepompong Api (rabulangit, 2012), Tuah Tara No Ate (TSI IV, Ternate, 2011), Sauk Seloko (PPN VI, Jambi 2012), Dari Takhalli Sampai Temaram (akarpohon, 2012), Bersepeda Ke Bulan (Indo Pos, 2013) ayat-ayat selat sakat (Riau Pos, 2013), Mahar Kebebasan (2013), kembang Mata (Suara NTB, 2014), dan Segara Aksara (PPN IX, tanjung pinang 2016). Buku kumpulan puisinya berjudul Asmara Ular Kayu (akarpohon, 2016). Kini bersama sejumlah kawan mengelola komunitas rabu langit, sebuah komunitas yang menggiatkan seni dan sastra di Lombok , Nusa Tenggara Barat.
Facebook : fatih kudus jaelani
Twitter : @fatih_lombok
Instagram : @fatihkudusjaelani
Email : fatihkudusjaelani@gmail.com
—
Danie P. Lahir di Sukabumi, 29 Setember 1988. Adalah seorang street artist yang sekarang aktif di Mataram, Lombok. Daniel P. dikenal dengan nama panggilan Emet.
Facebook : Daniel Emet
Instagram : @emeteur
—
Citra Sasmita. Lahir di Bali, 30 Maret 1990. Citra adalah seorang seniman yang banyak bekerja dengan isu gender dalam karyanya. Ia banyak mengeksplorasi berbagai macam medium seperti lukisan, keramik, dan instalasi. Seniman yang pernah kuliah di Jurusan Fisika ini, kini aktif berpameran di dalam dan luar negeri.
Facebook : Citra Sasmita New
Twitter : @CSasmita
Instagram : csasmita/citrasasmita_work
Blog : www.mpucukilalang.wordpress.com
—
Andreas Siagian adalah seorang seniman lintas disiplin dengan latar belakang pendidikan formal sebagai insinyur sipil lulusan Atma Jaya Yogyakarta. Aktivitasnya berfokus pada komunitas kreatif, pendidikan alternatif, kebudayaan swakriya/komunal dan kolaborasi interdisipliner. Sejak tahun 2004, dia bekerja dengan inisiatif-inisiatif berbasis komunitas dan menciptakan berbagai macam instalasi, lokakarya serta menyelenggarakan acara maupun festival di Indonesia. Kegiatan kolaboratif dengan komunitas kreatif lokal melibatkan dirinya sebagai salah satu pendiri dari beberapa inisiatif seperti breakcore_LABS, urbancult.net dan lifepatch – inisiatif warga dalam seni, sains dan teknologi. Bersama jaringan Hackteria, dia merupakan co-director HackteriaLab 2014 – Yogyakarta.
Personal info: http://andreassiagian.wordpres
Blog: http://squaresolid.tumblr.com
instagram: http://instagram.com/squaresol
—