Kamis, 23 Februari 2017. Tim Bangsal Menggawe membuat janji dengan salah satu teman seniman pada Bangsal Menggawe 2017. Teman seniman ini merupakan mitra seniman yang bertugas menemani seniman dalam setiap proses kerja keseniannya, bertugas juga untuk mengajak seniman bertemu dengan pemerintah dusun atau desa. Kemudian teman seniman ini akan bersama seniman setiap hari dan teman seniman ini akan belajar dan berkolaborasi dengan seniman.


Mariani merupakan ibu rumah tangga dan menjadi tenaga pengajar di SDN 8 Pemenang. Selain itu Mariani juga memiliki satu kelompok ibu-ibu penjual di pasar, mereka menyebut dirinya Kelompok Ibu-ibu Bakulan.
Pertemuan pertama Irawita dengan Mariani ini memberikan banyak informasi mengenai aktifitas ibu-ibu di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat.
Dimulai dari cerita Irawita mengenai proses residensinya di Bali beberapa bulan lalu, proses teater dan banyak workshop lainnya dilakukan di sana bersama ibu-ibu. Prosesnya di Bali berdurasi tiga bulan dan menghasilkan karya kerajinan tangan dan pementasan teater.
Lalu, Mariani juga menceritakan kegiatannya. Mariani menceritakan aktifitas ibu-ibu di Karang Pangsor, Mariani mengatakan bahwa tidak ada kegiatan lain selain berjualan di pasar. Akhirnya Irawita mendapatkan ide untuk membuat workshop walaupun ide ini sudah ada sejak Irawita masih di Jakarta, Mariani meresponnya dengan senang dan dia bersedia untuk mengumpulkan ibu-ibu tersebut.
Selain mendengar cerita dari dari Mariani dan Irawita, Abdul Kadir juga menceritakan dirinya saat rutin menanam cabe lalu menjualnya, “Dulu saya sering menanam cabe dan saya jual, tapi sekarang sudah jarang, bahkan sudah tidak lagi,” ungkapnya.
Pertemuan ini bukan hanya ada Irawita saja, ikut serta juga Muhammad Rusli, Muhammad Sibawaihi, Ahmad Humaidi dan Abdul Kadir dan ibu-ibu tetangga dari Mariani.


