Sejak beberapa hari yang lalu, Fatih Kudus Jaelani tengah terus tanpa henti menjalani rencana pembingkaian projek yang ia garap pada kegiatan Bangsal Mengawe 2017. Ia berencana untuk membuat sebuah buku kumpulan biografi dan cerita komunitas di Pemenang yang berisi tentang latar belakang berdirinya komunitas, spesialisasi gerakan hingga biodata individu setiap anggota komunitas. Garapan Fatih pada projek ini tidak hanya meyentuh tipe atau golongan komunitas tertentu, melainkan ia berusaha merangkul semua tipe dan golongan komunitas seperti club sepak bola, Ikatan Remaja Masjid, club motor dan yang lainnya, bahkan hingga perguruan pencak silat.

Dalam prosesnya, Fatih bertemu dengan beberapa perkumpulan/komunitas dan tokoh-tokoh pemuda yang ada di Pemenang seperti Mandala, Danger, Sparta, Akas, Pemenang United, PSKD, K2LT, BON, Kaum Kusam, Mareng FC, Gerbong Toea dan beberapa komunitas lainnya. Rencana projek ini akan mencoba mengajak sejumlah komunitas yang akan ia rangkul dalam projeknya, kira-kira sejumlah 20 komunitas dan hal tersebut ia targetkan akan selesai pada tanggal 25 Maret nanti. Fatih juga akan membuat sebuah instalasi berbentuk bola yang akan menjadi simbol/lambang persatuan komunitas se-Kecamatan Pemenang dan pada bola tersebut akan memperlihatkan semua logo/bendera komunitas dan akan diarak bersamaan dengan pawai rengka pada acara puncak pelaksanaan Bangsal Menggawe tahun ini.

Angket menjadi salah satu strategi yang jitu oleh Fatih. Ia membagikannya ke semua komunitas yang ia kunjungi, kemudian semua anggota komunitas yang bersangkutan akan mengisi biodatanya pada angket tersebut.
Seperti yang ia sampaikan, bahwa motivasi untuk menggarap projek buku dan data base komunitas ini, simbol/lambang bola yang akan dibuat tersebut, akan menggunakan bahan botol bekas, ini merupakan tempat bersatunya semua lambang bendera komunitas adalah tentang bagaimana pesan-pesan persatuan “Mempolong Merenten” dengan sesama komunitas dapat terjalin dengan baik dan dapat menjadi arsip setiap komunitas yang ikut terlibat pada projek Fatih dan juga sebagai karya seniman residensi yang berkolaborasi dengan komunitas-komunitas pada Bangsal Menggawe 2017. ***