Menggali Potensi Perempuan Lewat Teater Pemberdayaan

Sabtu, 11 Maret 2017. Sepi… saat mendatangi Gedung TES yang disepakati oleh peserta pada saat mengikuti Workshop Hands Kraf yang merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh Irawita sebagai inisiasi mengumpulkan dan menemukan minat warga untuk berteater. Gedung tersebut masih sepi, hanya 3 orang siswa dari salah satu SMA di Lombok Utara, Yongki, dan Irawita di sana. Kami menunggu cukup lama hingga satu persatu peserta berdatangan untuk mengikuti latihan perdana teater yang diadakan oleh Irawita.

Latihan perdana yang digelar Irawita bersama warga, yang didominasi oleh kaum ibu dan anak yang berasal dari Dusun Karang Pangsor dan Dusun Karang Subagan berjalan lancar dan menyenangkan. Tepat di lantai satu Gedung Tempat Evakuasi Semetara (TES) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang letaknya  tidak jauh dari Pelabuhan Bangsal, Pemenang Lombok Utara. Irawita bersama warga tertawa lepas diawal perkenalan saat latihan dimulai, bagaimana tidak..? Irawita menunjukkan cara berkenalan yang unik, dimana sapaan yang dilontarkan, harus dibarengi dengan gerakan-gerakan/ekspresi tertentu, dan setiap gerakan yang dilakukan oleh peserta yang tengah berkenalan tersebut, harus diikuti oleh peserta yang lain, terus memutar searah jarum jam hingga semua peserta berkesempatan untuk maju ke tengah lingkaran, walau beberapa peserta memperkenalkan diri dengan sedikit canggung.

Irawita.

Perkenalan terebut mengawali keseruan dalam latihan perdana Irawita dan warga Pemenang. Irawita memperkenalkan teater dengan pola latihan yang cukup sederhana, yaitu dengan membagi peserta, membuat lingkaran dan memainkan pola permainan bilangan Angka genap, dengan angka ganjil yang disebutkan dengan pola melingkar bersahut tepuk tangan. Misalnya. Setiap angka  gajil yang didapatkan dari hitungan melingkar harus tepuk tangan dan melanjutkan hitungan dengan angka genap atau sebaliknya (TA : Tepuk tangan, TA-2-TA-4-TA-6-TA….seterusnya).

Dengan pola latihan teater seperti itu, dapat menguji dan membentuk kefokusan, kerjasama tim, serta dapat membebaskan/ merenggangkan pikIran, sehingga dapat mengurangi stress atau kita bahasakan saja semacam terapi yang sedikitnya memperbaiki atau merefresh pikiran. Kurang lebih satu jam lamanya, keseruan yang diciptakan Irawita dalam latihannya membuat warga sekitar Gedung TES menjadi tertarik dan mereka pun menyaksikan walau dari balik tembok pembatas, layaknya menyaksikan performance teater di atas pentas.

Dalam projeknya kali ini, Irawita menerapkan pola teater pemberdayaan kepada warga Dusun Karang Pangsor dan Karang Subagan dalam Bangsal Menggawe 2017 ini.

“Teater pemberdayaan adalah teater kaum tertindas yang para pelakonnya tidak mesti memiliki latar pengalaman ber- teater, yang lebih luas lagi dapat dilakukan oleh siapapun yang pada akhirnya menjadi medium untuk menyampaikan suara minor yang tetap dikemas dengan teatrikal agar dapat direspon oleh khalayak umum,” tegas Irawita saat diwawancarai

“Tentang metode yang diusung lebih kepada konsep permainan/bermain dengan teater yang bertujuan untuk menumbuhkan percaya diri para peserta yang terlibat secara langsung pada kegiatan ini. disamping itu juga dapat mngenal diri dan sekitarnya sehingga terjalin kesamaan visi ditengah bermasyarakat.” Sambung Irawita.

Selain itu, respon peserta yang mengikuti latihan perdana teater ini, cukup tertarik dan terlihat sangat happy walau sesekali mereka terlihat malu dan canggung untuk berkomunikasi. sebagai pelatih, Irawita mewajarkan hal tersebut karena merupakan latihan pertama, “Wajar jika terjadi hal-hal seperti itu,” kata Irawita sembari memberitahukan beberapa pengalaman dengan komunitas masyarakat yang pernah ia garap. Namun Irawita berharap agar di pertemuan-pertemuan selanjutnya akan lebih baik dari hari ini, dan dapat dengan sukses membentuk kelompok teater warga di Pemenang, dan dapat mengaplikasikan konsep teater pemberdayaan secara utuh. ***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.