SAYA BERUNTUNG BISA mengikuti persiapan Bangsal Menggawe 2019 dari awal, termasuk salah satu acara utamanya, Bangsal Cup. Saya bisa merasakan bagaimana Rajib, bintang sepak bola Pemenang yang tahun ini menjadi Ketua Panitia Bangsal Cup, bersemangat menyiapkan segala hal, menyukseskan Bangsal Cup. Setiap minggu, Rajib berdiskusi dengan Oka (Direktur Bangsal Menggawe) tentang pendaftaran peserta, kebutuhan perlengkapan, lokasi, dan peraturan turnamen tersebut.
Pertemuan Oka dan Rajib yang hampir setiap minggu itu, akhirnya, menghasilkan keputusan bahwa Bangsal Cup tahun ini berbeda dengan Bangsal Cup pada tahun-tahun sebelumnya (2016 dan 2017). Jika sebelumnya peserta Bangsal Cup adalah orang dewasa, Bangsal Cup tahun ini fokus untuk diikuti pemain bola remaja usia 15 tahun (U-15). Tujuannya, untuk mencari bibit-bibit pemain sepak bola yang ada di Kecamatan Pemenang. Bercermin pada cerita Lalu Muhammad Zohri, atlet yang konon lahir dari Bangsal dengan menjadikan garis pantainya sebagai tempat latihan atletik, maka Bangsal Cup tahun ini juga memiliki harapan yang sama: melahirkan pemain bola yang tidak terpisahkan dari Bangsal, karena Bangsal bukan hanya pantai tempat persinggahan datang-pergi antara Lombok dan Gili atau antar-Gili, tetapi ia juga memiliki sejarah kebudayaan yang kuat bagi warga Pemenang.
Sejak awal penyebaran informasi dan undangan Bangsal Cup itu, sudah ada manajer klub sepak bola yang siap mendaftarkan klubnya ke turnamen Bangsal Cup 2019: U-13.
Dalam prosesnya, kesepakatan tentang pemain U-15 berubah menjadi U-13 setelah panitia Bangsal Cup 2019 bertemu dengan para wasit yang ikut serta membantu persiapan sekaligus pelaksanaan turnamen tersebut. Adalah Noviardi, salah satu wasit yang juga warga lokal di Kecamatan Pemenang, yang memberikan sudut pandang dan pertimbangan lain terkait keputusan tersebut. Menurut beliau, mengambil pemain dengan kriteria U-15 memiliki resiko dan tantangan lebih ekstra daripada U-13. Berdasarkan pengalamannya selama ini berkecimpung di dunia olahraga dan sering bergabung menjadi wasit sepak bola atau futsal, Pak Novi, sapaan beliau, berpendapat bahwa tidak jarang peserta U-15 melakukan tawuran dan berkelahi di lapangan. Menurut beliau, U-15 sudah memasuki usia remaja tanggung, yang emosinya tidak stabil, sehingga gampang marah dan berkelahi.

Selain itu, jika mengikuti aturan bola mini—futsal, dokumen dan berkas yang dikumpulkan juga sedikit ribet, seperti ijazah sebagai bukti sudah lulus SD. Bagi Pak Novi, itu akan memberatkan tim Bangsal Cup yang anggotanya masih terbatas. Karena mendengar pertimbangan-pertimbangan beliaulah, akhirnya, panitia memutuskan bahwa peserta turnamen Bangsal Cup tahun 2019 adalah U-13.
Strategi yang kami lakukan, untuk mengajak klub-klub sepak bola lokal di setiap dusun untuk agar mau berpartisipasi di Bangsal Cup 2019, adalah mengirim surat undangan sekaligus bersilaturahmi (mensilaq—kalau istilah masyarakat di sini) ke setiap kadus-kadus yang ada di Pemenang. Dimulai sejak tanggal 31 Januari, undangan tersebut sudah disebar oleh Pahrul Fiqi Izomi (anggota Pasirputih) dan Rajib hampir ke semua dusun yang ada di Kecamatan Pemenang, baik di Desa Pemenang Barat maupun Desa Pemenang Timur. Penyebaran undangan dan pemberitahuan tentang acara ini tidak hanya dilakukan melalui surat, tetapi juga melalui media sosial, seperti Facebook dan Instagram.
Sejak awal penyebaran informasi dan undangan Bangsal Cup itu, sudah ada manajer klub sepak bola yang siap mendaftarkan klubnya ke turnamen Bangsal Cup 2019: U-13. Hingga tulisan ini dibuat, pendaftaan masih dilakukan. Rajib mengatakan bahwa, ternyata, tidak hanya klub-klub yang ada di Pemenang yang akan meramaikan Bangsal Cup tahun ini, tetapi juga ada klub-klub dari dusun-dusun di luar Kecamatan Pemenang, seperti dari Kecamatan Bayan, Kecamatan Kayangan, dan Kecamatan Tanjung. Dari data yang dipegang Rajib, diketahui bahwa sudah ada empat dusun dari Kecamatan Tanjung yang mendaftarkan klubnya untuk berpartisipasi menjadi peserta turnamen Bangsal Cup, yaitu dari Dusun Karang Bayan, Dusun Karang Nangka, Dusun Rangsot, dan Dusun Karang Langkep. Penerimaan peserta Bangsal Cup masih akan berlangsung sampai tanggal 5 Februari 2019.
Melihat antusiasme klub-klub sepak bola lokal untuk ikut berlaga di Bangsal Cup, panitia menjadi lebih bersemangat dalam mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan maksimal. Tentunya, kami ingin membuat kegiatan Bangsal Cup tahun ini lebih meriah, lebih siap, dan lebih matang, dimulai dari persiapan lapangan, gawang, panggung untuk komentator, garis pembatas lapangan dan penonton, dan wasit.
Sebagaimana yang sudah saya ceritakan di laporan sebelumnya, tahun ini Bangsal Cup tidak diadakan di pantai karena area dataran di sekitaran Pelabuhan Bangsal semakin menyempit. Lahan yang digunakan adalah lahan yang berada di antara kantor KUA Pemenang dan kantor terminal Syahbandar.

Sementara itu, terkait persiapan gawang, tahun ini panitia tidak menyiapkan gawang dengan tiang-tiang bongkar pasang, melainkan membuatnya dari bahan besi yang siap dilekatkan jaring-jaring tali-temali, sesuai dengan gawang futsal yang standa. Pembuatan gawang ini dilakukan oleh salah satu teman Pasirputih yang juga ikut berbahagia menyambut Bangsal Cup: Bohari. Dengan keahliannya mengelas besi-besi, Bohari sangat membantu proses pembuatan gawang tersebut. Besi-besi yang digunakan juga besi-besi bekas pendirian tenda pasca-gempa yang lalu, yang dikumpulkan oleh anggota Pasirputih, sehingga biaya produksi pembuatan gawang dapat diminamilisir.

Dan untuk menambah kemeriahan suasana, kami juga membuat panggung kecil sederhana untuk ditempati oleh komentator—salah satu tokoh utama yang akan “bermonolog”, menarasikan pertandingan (sebagaimana tradisi sejak Bangsal Cup ke-1 di tahun 2016). Kehadiran komentator ini akan membuat jalannya pertandingan lebih meriah. Selain itu, kami juga akan memasang banner berisi slogan-slogan tentang pentingnya mempolong-merenten, sehingga suasana akan tampak lebih semarak dan sportif.
Kami menargetkan bahwa proses pembersihan lapangan dan pemasangan segala atributnya akan selesai pada tanggal 6 Februari, sebelum acara technical meeting yang akan dilakukan tanggal 7 Februari. Panitia masih bekerja keras untuk menyukseskan Bangsal Cup 2019: U-13.
Siap-siap Bangsal Cup, Heib! ***
—
Editor: Manshur Zikri