Pada tanggal 4 Februari 2017, Pak Zakaria memulai proses project seni dengan menemui Muhammad Sibawaihi kurator, menanyakan kembali perkembangan strategi dan perkembangan proses sebelumnya.
Pak Zakaria atau yang akrab dipanggil Pak Jek/ Pak Jaka ini, ia salah satu partisipan seniman pad Bangsal Menggawe “Siq-Siq o Bungkuk’ 2017 ini, ia memiliki niatan untuk mempertahankan seni rudat yang ia geluti selama ini, semenjak ia masih sekolah di bangku Sekolah Menenagah Pertama (SMP). Menurutnya, rudat sudah mulai kurang peminatnya semenjak Bapak Sabarudin (pengelola rudat di Terengan) wafat pada tahun 90-an, “Semenjak wafatnya Pak Sabarudin, pegiat rudat mulai berkurang, hanya beberapa orang yang masih mempertahankan rudat di Terengan” jelas Pak Jaka.

Kedatangan Pak Jaka kali ini tidak sendiri, ia datang bersama 2 pemain rudat Muhajirin dan Sahri, ia ke pasirputih akan membicarakn hal tersebut, karena pada project Pak Jaka, akan mengundang seribu warga untuk menari Rudat pada perayaan Bangsal Menggawe 2017 ini. Strategi yang ditawarkan kurator adalah dengan mengundang beberapa sekolah yang ada di Pemenang bahkan Tanjung dan Malaka. Beberapa hari lalu, beberapa partisipan pasirputih memulai perjalanan ke sekolah-sekolah yang ada di seputaran Pemenang, mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, semua sekolah yang dikujungi ini memberikan respon yang positif dan tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam Merudat Masal yang ditawarkan Pak Jaka tersebut. Pola latihan juga dibicarakan dan menjadi pembicaraan serius, dari sekian banyak sekolah yang diundang, maka akan membutuhkan pelatih yang lumayan banyak, akhirnya kami dan Pak Jaka akan mempersiapkan 10 orang pelatih yang akan terjun ke sekolah-sekolah yang akan ikut berpartisipasi. Jadwal latihannya akan disesuaikan dengan jadwal sekolah.

Selain berbicara strategi mengundang, kami juga berbicara mengenai taknis pelaksanaan Merudat Masal yang direncanakan pementasannya nanti pada hari puncak Bangsal menggawe 2017. Beberapa teknis yang menjadi pertimbangan kami untuk Merudat masal ini, teknis masuknya peserta yang Merudat, barisannya, urutannya dan formasinya.
Di tengah pembicaran saat istirahat, Pak Jaka menyanyikan lagu yang akan digunakan sebagai lagu saat Merudat Masal nanti, lagu ini menceritakan Kabupaten Lombok Utara, kearifan local dan potensinya turur dibahas dalam lagu ini, lalu Pak Jaka dan dibantu Muhammad Sibawaihi untuk mencatatn lagu tersebut pada sebuah kertas dan akan diketik permanen di komputer.
Pak Jaka berharap untuk Merudat masal ini menjadi ajang yang dinanti-nanti tiap tahunnya, “Rudat bukan hanya hiburan semata, rudat juga menyimpan banyak pesan moral baik dalam lagu dan gerak tubuhnya, saya juga berharap supaya rudat dicintai oleh masyarakat dan pemain rudat juga mulai percaya diri dengan apa yang dilakukan (menari rudat)”.




Keren!!! Keren!!! Keren!!! Salut buat Pak Jaka. Salut buat Pasirputih. Siap-siap Bangsal Menggawe! 😀
Terima kasih sodara Zikri