Workshop Video Stop Motion Performance

Hari ini 3 Maret 2017. Peserta Workshop telah berkumpul di Kantor pasirputih untuk melanjutkan materi yang telah diberikan oleh Oliver Husein malam tadi. Ia merupakan seorang seniman 3D dan Animasi Video Stop Motion dari Toronto, Kanada, menyempatkan diri berkunjung ke pasirputih untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana membuat Video Animasi Stop Motion. 10:03 Ahmad Rosidi, Muhammad Rusli, Muhammad Syarif, Muhammad Hamdani, Muhammad Sibawahi, Muhammad Ghozali, Ahmad Ijtihad, Ahmad Humaidi, Mahrus Putra, Zakaria, dan Oliver Akbar Husein, tengah berdiskusi memetakan aplikasi materi yang akan dilakukan di Pelabuhan Bangsal.

Poster workshop

Pagi ini cuaca cukup bersahabat, Pelabuhan Bangsal pun cukup ramai dengan pengunjung yang akan menyeberang ke Tiga Gili (Air, Meno Dan Trawangan), sambil membawa beberapa tumpukan barang dan Wisatawan Mancanegara yang berdiri bersiap menaiki public bout yang menyeberang menuju Gili Trawangan. Sementara Ma’rus telah menyalakan kamera dengan tripot penyangga untuk menstabilkan kamera yang telah diset oleh Oliver tadi malam.

Setelah semuanya siap kami mulai pengambilan gambar dengan pola 1 cm X 1 klik gambar. Dengan target 500 gambar disesi ini. Hamdani, Ahmad Rosidi, Muhammad Syarif, Oliver Dan Ahmad Ijtihad mengatur posisi blocking kamera yang  tersebar ke beberapa titik yang cukup jauh dari jangkauan kamera, dan berjalan sesuai intruksi yang diberikan Oleh Ahmad Humaidi. 1 langkah satu klik, terus mendekati kamera yang jaraknya tidak kurang dari 50 M. Performance di tengah keramaian para pengunjung dan  membuat mereka merasa aneh dan bertanya-tanya tentang glagat kami. Namun sudah menjadi bagian dari rangkain Workshop Stop Motion Performnace ini bahwa, jika ada pengunjung, warga atau siapapun bertanya tentang kelakuan/tindakan kami ini sudah ada Muhammad Sibawaihi, sebagai PR/Humas yang akan memberikan penjelasan dan permakluman tentang Stop Motion Performance yang kami lakukan ini.

Oliver Husein dan Muhammad Syarif performance

Workshop Stop Motion yang diberikan oleh Oliver Akbar Husein adalah suatu teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri. Setiap pergerakan dari objek tersebut difoto (frame individual), sehingga menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame dimainkan berurutan secara berkesinambungan. Dalam perkembangannya, Stop Motion Animation sering disebut juga sebagai claymation, karena animasi ini sering menggunakan clay (plastisin/tanah liat) sebagai objek yang digerakkan. Berdasarkan teknik penggarapannya, selain limited animation, dan teknik yang paling baru adalah CGI atau Computer Generated Imagery, penggarapan animasi dengan teknik stop motion sebenarnya tergolong paling kuno dan sangat sederhana sekali. Tidak diperlukan satu keahlian khusus dalam membuatnya, yang paling dibutuhkan dalam pengerjaannya teliti dan telaten.

Animasi ini bukan animasi yang bisa dibuat dalam waktu singkat. Namun, semua orang bisa mencobanya. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah kamera foto atau kamera video tipe apa pun, tripot atau apapun yang dapat menyangga kamera tepat pada tempatnya, dan yang paling penting adalah objeknya. Cukup dengan menggunakan tangan sendiri, kita pindahkan posisi objek berupa boneka, model, atau gambar secara perlahan-lahan. Dan setiap pergerakan itu direkam dengan kamera foto ataupun kamera video. Ketika hasil rekaman itu kita susun berurutan, maka yang tercipta adalah kesan seolah-olah objek bergerak dan hidup.

Boleng dan Humaedi sebagai kameramen

Namun dalam proses yang kami lakukan, obyek yang digunakan adalah manusia (Objek Utama ) dengan membingkai pergerakan sekitar seperti pengunjung Pelabuhan Bangsal, dengan lalu lalang orang-orang membawa barang, pergerakan penumpang cidomo (Transportasi Tradisional) dan sebagainya. proses gerakan sekitar ini dilakukan tidak hanya di keramaian, kami juga membuat stop motion dengan latar dermaga, yang objek utamanya adalah gerakan beberapa orang, yang berbaris saling memegang pundak mengilustrasikan tema Bangsal Menggawe Tahun 2017 “Siq-siq O Bungkuk”.

Yang pada akhirnya, proses tersebut masuk ruang editing, menjahit gambar yang satu dengan yang lain menjadi gerakan yang hidup. 2 latar yang berbeda, antara gerakan pengunjung yang bersiap menaiki Publik Boot dan gerakan manusia yang berada di Dermaga Bangsal. Kami pun berkumpul melihat proses tersebut sambil memperhatikan tahap demi tahap proses editing, yang dilakukan oleh Oliver dan setelahnya, diberikan kepada peserta workshop untuk menyelesaikan sesi latar yang berbeda. ***

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.