Kali ini kami berkesempatan menayangkan film di Dusun Kerujuk, Desa Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara. Film yang kami tayangkan kali ini adalah film garapan Teguh Karya, Secangkir Kopi Pahit (1958). Lokasi Pemutaran film di rumah Yusril, salah seorang remaja yang sempat ikut program Kemah Remaja Be-Young.
Para penonton berdatangan memadati halaman rumah Yusril. Berugaq yang ada di depan rumahnya pun dipenuhi oleh warga. Sementara Yusril dan keluarga duduk menonton di teras rumahnya. Penonton yang hadir tidak hanya dari kalangan orang tua saja, namun juga para remaja dan anak-anak.
Sepanjang pemutaran film, warga terbahak-bahak menyaksikan tingkah konyol para aktor dalam film tersebut. Selain itu, para warga asyek mengomentari adegan demi adegan yang mereka saksikan. Kami, tim Bioskop Pasirputih, merasa sangat bahagia bisa menyajikan tontonan yang baik kepada warga di Dusun Kerujuk ini.
Setelah Pemutaran, orang tua Yusril menyajikan kami hidangan seperti kopi, teh dan cemilan. Orang tua Yusril bercerita tentang kepada kami tentang pengalamannya menonton Misbar (Gerimis Bubar). Ternyata, untuk bisa menonton, beliau harus berangkat lebih cepat. Karena jika terlambat bisa-bisa tidak kebagian tempat duduk. Saat itu karcis masuk ke Misbar masih Rp. 250. “Apakah dulu masyarakat tertib saat sedang menonton?” Tanyaku. Beliau langsung menjawabku dengan tegas, “Ya, pasti! Kalau film sudah diputar, kita langsung diam dan menonton dengan tertib.” Jawab beliau.