Hari 1 Maret 2017, langit mulai kelam menghitam pekat, pukul 08:32 Di Bumi Utara Pulau Wisata ini, sinar mentari kalah telak dengan tebalnya mendung yang mengundang hujan. Irawita (Bunda Ira) tengah mencecerkan potongan 1 cm pipet air kemasan, dan pita jepang atau pita rajut di teras depan Kantor pasirputih bersama beberapa partisipan pasirputih, Muhammad Gozali, Anna (Istri Muhammad Gozali), Laila Etika, Imran dan yang lainnnya. Tengah belajar merajut potongan pipet dengan pita Jepang menjadi motif bundar yang unik. Proses kreatif ini akan menjadi kegiatan workshop yang digarap oleh Ira, dalam proses residensi Bangsal Menggawe 2017 di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.

“Jika loe bisa dan ngasih tau Etika, maka point loe bertambah, jika Etika bisa ngajarin lagi ke yang lain dan yang diajarin itu bisa, point Etika dan point loe bertambah juga, kayak Multilevel Marketing gitu.. ,” Ujar Ira sambil tertawa kecil menghadap Gozali yang kebetulan duduk bersepadan dengan Etika, kreasi Hands Kraf yang cukup rumit menurutku, namun dengan riang ceria dan menyenangkan, proses kreatif itu diikuti oleh kawan-kawan yang sesekali bertanya tentang kombinasi rajutan pita yang dimasukkan kelubang pipet dengan jarum jahit yang berukuran cukup besar. Hingga tengah hari bahkan hingga hampir sore. Ira masih duduk di tempat yang sama, sementara halaman samping Kantor pasirputih dan beberapa sepeda motor telah basah terguyur hujan sejak pagi tadi, dan mereka hanya diistIrahatkan dengan hidangan makan siang yang dimasak oleh Ira, sebelum melakukan proses kreatif tersebut.


Obyek mulai membayang dua tetanda sore telah tiba saat mentari menyembul dari ufuk barat seperempat langit yang cerah. Rencana mendatangi calon peserta Workshop Hands Kraf di Dusun Karang Pangsor untuk memperkenalkan sekaligus menjelaskan tujuan keterlibatan Ira paseban sebagai seniman pada Kegiatan Bangsal Menggawe tahun ini, bersama Kurator Muhammad Sibawaihi dan Fatih Kudus Jailani yang juga merupakan salah satu seniman yang ikut terlibat dalam Residensi Seniman Kegiatan Bangsal Menggawe tahun ini ikut serta menemani Ira dalam pertemuan pertamanya dengan calon peserta workshop hands kraf yang akan diadakan didusun tersebut.

Bersama ibu-ibu rumah tangga yang telah dikoordinir oleh Mariani (Teman Seniman). Ira memperkenalkan diri dan kemudian menjelaskan tentang tujuan keterlibatannya dalam kegiatan Bangsal Menggawe. Berbagi pengalaman serta menjelaskan tentang workshop handskraf yang merupakan “Bonus” bagi warga Dusun Karang Pangsor bagi yang ikut aktif berproses dan berkolaborasi bersama Ira dalam masa residensinya. Hands kraf tersebut sebenarnya merupakan inisiasi sekaligus projek tambahan yang digarap oleh Ira, untuk mengumpulkan dan menarik minat warga untuk ikut berproses dalam residensi yang dilakukan, yang pada puncak acara nanti dapat disuguhkan kepada warga yang lain dalam pameran karya hasil workshop hands kraf tersebut.
Dari Hands kraf daur ulang potongan pipet dan pita rajut ini, dapat membuat beberapa varian bentuk dekorasi rumahan seperti, Taplak Meja, Tatakan Gelas, Tirai, Tikar dan banyak lagi, karena sebenarnya pemanfaatan potongan pipet yang dirajut dengan pita Jepang tersebut, sama dengan pemanfaatan kain secara umum, kita dapat mengkreasikan apapun sesuai kebutuhan. Dan yang kini tengah dilakukan Ira yaitu membuat baju untuk galon air untuk dipasang digalon air kantor pasirputih agar terlihat lebih menarik.
Ira sebenarnya memiliki misi untuk membentuk sebuah komunitas teater yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga, warga Dusun Karang Pangsor dan rencananya akan dipentaskan pada acara puncak kegiatan Bangsal Mengggawe tahun ini, dengan tema “Siq-siq O Bungkuk”. Proses yang dilakukan Ira menggunakan konsep partisipatif, yang memberikan kebebasan kepada warga/peserta untuk mengatur jadwal dan tempat untuk mengadakan kegiatan latihan teater, ataupun workshop hands kraf daur ulang pipet dan pita rajut. Namun Ira juga menyadari bahwa konsep partisipatif tersebut memiliki dampak yaitu Come And Go yang tidak mengikat siapapun untuk ikut terlibat. Seperti seleksi alam, ada yang datang dan bertahan sampai akhir, ataupun yang pergi disetengah perjalanan proses latihan. Namun Ira tetap semangat untuk berbagi kepada warga, bahkan jika yang hadir tidak lebih dari lima atau tujuh orang, Ira tetap akan melakukan latihan dan workshop hands kraft daur ulang potongan pipet dan pita rajut.
Pertemuan tersebut pun menjadi begitu menarik, karena beberapa dari ibu-ibu yang hadir pernah ikut dalam pementasan teater saat duduk dibangku SMA. Ira membayangkan, tidak terlalu sulit untuk melakukan latihan karena setidaknya ada yang pernah ber-teater dan setidaknya mengetahui bagaimana melakukan proses latihan teater. Ada juga yang mengusulkan ketika mengadakan workshop atau latihan, beberapa ibu menginginkan untuk sekalian jalan-jalan sekaligus refreshing. Kesepakatan dari pertemuan pertama ini, bahwa mereka akan melakukan kegiatan workshop pada hari minggu mendatang pada tanggal 5 Maret 2017, di tempat yang ditentukan oleh ibu-ibu Warga Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Hari terpejam, penat dan kesejukan malam mulai datang. 00:56 Ira masih duduk di tempat yang sama sejak sekembalinya dari pertemuan bersama warga Karang Pangsor sebelum magrib dan menyelesaikan dekorasi baju galon yang ia buat sejak tadi pagi, hingga Ira memutuskan untuk beristIrahat pada pukul 02:26 dengan baju galon yang setengah jadi. ***