Beberapa minggu lalu kami tim Bangsal Menggawe bikin janjian untuk rekaman musik tari rudat di Sanggar Seni Panca Pesona, kami janjian dengan Pak Zakaria atau yang lebih akrab dipanggil Pak Jek atau Pak Jaka. Rekaman ini dibutuhkan untuk pengiring Merudat Masal yang diinisiasi oleh Pak Jaka yang akan dilaksanakan pada hajatan Bangsal Menggawe yang akan dilaksanakan di bulan Maret-April nanti.
Waktu yang kami sepakati adalah tanggal 9 Februari 2017. Kami bergegas menuju Sanggar Seni Panca Pesona sekitar jam 20.25 WITA, sedikit gerimis disertai angin kencang. Karena alesan kurang motor, Ahamd Rosidi, Muhammad Rusli dan Muhammad Sibawaihi bonceng tiga menggunakan motor matic milik pamannya Imran, kebetulan motor ini di pasirputih beberapa hari ini.
Perlengkapan sudah siap, kamera perekam video dan alat rekam audio tak lupa kami bawa. Kami berusaha sekalian merekam gambar dan audionya, karena sebelum Merudat Masal dilaksanakan, kami harus persiapan terlebih dahulu, sekolah-sekolah yang kami kunjungi dan sekaligus kami undang berpartisipasi, akan membutuhkan video dan audio untuk latihan. Gerimis masih menerjang perjalanan kami hingga ke tujuan.
Sesampainya kami di Sanggar Panca Pesona, kami melihat adik-adik yang baru berusia sekitar 10-15 tahun sedang latihan tari rudat, karena besok siang mereka harus ikut pentas dalam acara Muswil NW yang dilaksanakan di Kecamatan Tanjung pada tanggal 10 Februari 2017.

Sebelum kami memulai rekaman, Pak Jaka menyampaikan beberapa hal terkait Bangsal Menggawe dan keterlibatan Rudat Setia Budi di dalamnya. Pak Jaka menyampaikan idenya di Bangsal menggawe, yaitu Merudat Masal , yang akan mengundang 1000 orang untuk menari Rudat pada hari puncak perhelatan Bangsal Menggawe yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 April 2017. Menurut Pak Jaka, yang dilakukan saat ini adalah sesuatu yang penting dan ini diniatkan untuk menambah kecintaan kita terhadap rudat, “Jadi ini adalah kerja yang tidak terukur oleh materi, niatan kita hanya untuk menambah kecintaan terhadap rudat dan kita tidak malu menari Rudat, karena banyak orang beranggapan ini seni yang sudah kuno dan tidak laku lagi, tapi sebenarnya rudat adalah seni yang banyak mengandung pesan-pesan agama dan ini tradisi dari leluhur kita yang patut kita jaga,” jelasnya.

Selain Pak Jaka yang memberikan gambaran strategi dan teknis pelaksanaan, Muhammad Sibawaihi sebagai kurator di Bangsal Menggawe 2017 ini juga menyampaikan beberapa hal terkait Merudat Massal tersebut. Muhammad Sibawaihi mengatakan, “Mari kita bersama-sama melakukan ini, saya rasa teman-teman cinta Rudat, kami juga sangat mencintai rudat, mari kita wujudkan niatan baik dari Pak Jaka ini untuk kita semua, kita gaungkan bahwa rudat sudah tidak lagi hanya dikenal di Lombok, tapi juga nasional bahkan internasional. Niatan Bangsal Menggawe mengajak Pak Jaka sebagai salah satu senimannya adalah, untuk menyetarakan Pak Jaka dengan seniman yang lain, begitu juga rudat yang kita anggap kuno dan lain sebagainya, kita akan menyetarakannya dengan kesenian yang lain.” Jelas Muhammad Sibawaihi dalam pertemuan tersebut.

Setelah itu, kami memulai rekaman video dan audionya, pemain musik yang lengkap dan penari juga lengkap saat itu. Setelah rekaman selesai, Pak Jaka memilih beberapa orang yang akan dijadikan pelatih tari Rudat yang akan menyebar di sekolah-sekolah yang sudah diundang untuk ikut berpartisipasi Merudat Masal di Bangsal Menggawe, sudah terlihat sekitar 8 orang siap melatih dan terjun ke sekolh-sekolah, lalu kami melakukan pemotretan untuk kebutuhan biografi pelatih.
Pemotretan dan rekaman selesai, beberapa pemain rudat masih duduk santai di sanggar untuk mempersiapkan pakaian dan peralatan yang akan digunakan besok siang pada kegiatan yang ada di Tanjung, Rudat Setia Budi ikut berpartisipasi di sana.

