Posted inBerajahaksara
Menelusuri Jejak Tradisi Makan Tanah Lombok Utara
Bagi beberapa orang, mungkin makan tanah seperti sebuah informasi aneh dan tidak masuk akal. Mungkin…
Posted inBerajahaksara
Tanah dan Persahabatan
Aku masih ingat saat Siba, salah seorang partisipan pasirputih sempat cerita kepadaku waktu dia balik…
“Nyeni” di KelasWah: Berbagi Bersama Pegiat Seni Dari Polandia
Lebaran tahun ini menjadi menarik dengan adanya kunjungan dari teman-teman Polandia. Kesempatan ini membuka ruang…
Posted inBangsal Menggawe Berajahaksara Berita
Menggali Potensi Visual Lombok Utara: Catatan Lapangan yang Sayang Dibuang
Menginjakkan kaki pertama kali di Gedung TES Tsunami, saya melihat banyak sekali pekerja. Gedung itu luas, besar dan berlantai empat. Tiang-tiang penyangganya pun besar-besar dan terlihat kokoh.
Posted inBerajahaksara
Papuq Mahrup, Sang Dukun Beranak.
Terlihat wajah Papuq Rup berbinar-binar karena telah menyelesaikan tugasnya. Beliau memperbaiki beberapa perlengkapan dan dimasukkan ke dalam tas yang setia ia gunakan setiap hari. Datanglah ibu mertusaya membawa segelas kopi untuk Papuq Rup.