5 Agustus 2018, 19:30 Wita. menjadi sejarah yang tak terlupakan bagi masyarakat Lombok secara umum, gempa bumi dahsyat dengan kekuatan 7,0 sr meluluh lantahkan rumah-rumah warga, melumpuhkan sistem perekonomian warga dan banyak memakan korban jiwa.
Teringat pada malam itu, saya dan lima kawan Pasirputih sedang asyik menonton siaran moto2 di salah satu siaran Tv Nasional sambil melakukan pekerjaan lain di Kontor Pasirputih yang terletak di Pemenang, Lombok Utara. Lalu seketika itu gempa bumi pun terjadi, dengan sekejap mata lampu-lampu semua padam dan gempa terus terjadi, suara gemuruh bangunan terjatuh terdengar dengan jelas, jerit tangisan anak-anak dan orang tua membuat kami semakin takut.
Salah satu dari teman saya melihat telpon pintar miliknya dan melihat informasi tentang gempa bumi yang terjadi, informasi tersebut membuat kami juga semakin cemas dan takut karena dari informasi tersebut gempa bumi yang terjadi ternyata berpotensi tsunami, akhirnya kami berenam saya, siba, ijtihad, hamdani, oka dan satu teman saya dari padang yang kebetulan sedang residensi di Pasirputih berlari dan mengevakuasi diri dengan mencari tempat dataran tinggi sambil mencoba menghubungi keluarga masing-masing, kami memutuskan untuk lari ke bukit yang berada di belakang Polsek Pemenang, disana kami terus mencoba menghubungi keluarga dan sesekali menghubungi kawan-kawan yang lain.

Pagipun tiba, saya dan teman-teman langsung bergegas ke kantor Pasirputih untuk memastikan barang-barang di kantor tidak hilang karena pada malam itu banyak penjarahan terjadi dan kami mengambil barang-barang yang bisa selamatkan, kemudian kami dan warga berinisiatif untuk membuat tenda sederhana untuk menghalau sinar matahari pada siang hari. Kami berkumpul dan membicarakan hal bagaimana dan apa yang harus kita lakukan setelah gempa terjadi. maka, kami memutuskan untuk membuat posko darurat untuk menggalang dana di Kabupaten Lombok Barat tepatnya di Desa Kekeri, kenapa kemudian kami memelih membuat posko jauh dari kantor Pasirputih? yang menjadi alasan kami memang akses untuk mendapatkan listrik agak sulit karena memenng sejak malam listrik sudah terputus, yang kedua akses internet yang agak macet dan akaes untuk mendapatkan logistic sangat mudah, kerena memang Lombok Barat dan sekitaran Kota Mataram tidak terlalu parah di bandingkan dengan Lombok utara. jadi meskipun malam itu gempa, ada beberapa toko berani berjualan.

Setiap hari kami dan voluntir mendistribusikan logistic ke tempat-tempat terdampak gempa di Lombok Utara terutama di Pemenang. bukan hanya memikirkan urusan perut yang menimpa warga tetapi juga psikis warga yang terganggu, Alhamdulillah dua minggu setelah gempa, kawan-kawan dari Kampoeng Edukasi Surabaya, datang ke posko darurat yang di buat oleh Pasirputih bertempat di Desa Kekeri, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, selama di Lombok kampoeng edukasi akan fokus pada trauma healing, maka setiap pendistribusian logistic akan ada kegiatan trauma healing yang di berikan oleh kawan-kawan Kampoeng Edukasi kepada warga terutama pada anak-anak, karena memang bentuk dari trauma healing yang di lakukan cukup sederhana, mulai dari permainan sulap, bermain dengan badut, dan memutarkan filem kartun, sesekali kami juga dari pasirputih menghibur dengan bermain musik.
Terkait dengan ganguan psikis warga terutama anak-anak, kampoeng edukasi sendiri mempunyai seorang psikolog, sebut saja namanya budi, dia memang ahli dalam mengatasi psikolog orang-orang.
Saya teringat ketika saya ikut dalam pelatihan trauma Psiko-edeukasi (Trauma healing) kampung edukasi, waktu itu salah seorang guru PAUD di Pemenang berkomentar di akun media sosial salah satu teman dari pasirputih yaitu siba, ibu guru tersebut berkomentar dengan mengatakan “siba, minta tolong, bisa tidak, tim dari trauma healing datang ke PAUD Negri pembina Pemenang Karena ada beberapa anak didik kami mengalami taruma yang lumayan parah?’’ Siba langsung memebalas dengan mengatakan “siap ibu guru, kami siap untuk datang ke PAUD Ibu guru”.
Selang satu hari, kawan-kawan langsug bergerak menuju PAUD kemudian tiba-tiba mata budi mengarah ke anak kembar yang sedang asyik bermain ayunan di waktu teman-temannya yang lain sedang asyik belajar di dalam tenda (sekolah darurat), lalu, budi pun bertanya kepada guru dan ayah si kembar kebetulan ayah si kembar selalu menemaninya, “ibu guru, nak yang kembar sedang asyik main ayunan namnaya siapa ya?” ibu guru menjawab pertanyaan budi dan menjelaskan kenapa si kembar memlih bermain di luar di waktu teman-temanya sedang asyik belajar di dalam tenda “ ooh yang itu, anak itu namnaya Ira dan Nira, mereka berdua memang mengalami trauma yang lumayan parah, sehingga dia agak takut masuk ke dalam tenda untuk belajar” ayah si kembar pun menyambung pembicaraan bu guru “ iya pak budi, mereka memang trauma sekali, di pengungsian saja kadang-kadang dia takut masuk kedalam tenda”.

Setelah budi bertanya tentang si kembar, tim dari Kampoeng Edukasi memulai kegiatan terauma healing, dengan bermain sulap, dan bermain dengan badut, kebetulan waktu itu saya di minta mencoba untuk mennjadi badut. Namun budi memilih tidak bergabung, budi fokus kepada si kembar, strategi tang di guakan budi cukup berhasil, satu dua kali si kembar menolak untuk di sapa oleh budi, namun budi mencari strategi yang lain dalam mendekati si kembar, budi menggunakan boneka yang diberi nama Dodo, satu dua kali si kembar juga masih menjauh, ketika budi terus menerus mendekati dengan caranya sendiri, si kembar mulai akrab dengan dodo dan budi.
Setelah kegiatan trauma healing kawan-kawan Kampoeng Edukasi kemudian merasa penting untuk berbagi soal bagaimana memberikan edukasi kepada anak agar ramah terhadap gempa bumi dan trauma yang di alami. Budi sebagai salah satu psikolog yang bekerja sebagai salah satu tim psikolog Koni Jawa Timur. Ia terbiasa memberikan pelatihan psikologi kepada wpara atlet yang akan bertanding khususnya tentang membangun mental juara kepada mereka.Dalam pelatihan yang di berikan oleh Budi, ia membagi dua sesi pertemuan agar pengetahuan tentang psiko-edukasi difahami secara efektif yaitu tentang SEFT (Spiritual Emotional Freedom Tecnhnique) dan Hipnoterapi.
SEFT Merupakan sebuah laku edukasi yang menggunakan kekuatan sugesti melalui sentuhan, cinta dan do’a. dalam konsepnya, SEFT mengembalikan setiap kejadian yang dialami manusia sebagai takdir dari Tuhan dan menumbuhkan rasa pasrah atas apa yang di alami oleh individu. Saat mengikuti pelatihan tersebut kami diajarkan bagaiman proses penanaman sugesti dan memberikan pemahaman bahwa kekuatan yang mengatur segala hal selalu kembali kepada tuhan. hata saat kamu digigit tawon, itu merupakan takdir yang telah ditentukan oleh tuhan.
Pada sesion selanjutnya kami belajar soal Hipnoterapi yaitu bagaimana kekuatan sugesti melalui komunikasi dapat mempengaruhi alam bawah sadar seseorang. membuatanya seperti menginstal program dan dijalankan tanpa disadari. alam bawah sadar tersebut memilki efektifitas frekuensi agar dapat tertanam dengan baik. frekuensi itu terbagi menjadi empat yaitu, 1 beta- sadar, 2 Alfa – Rileks, 3 Teta- Tidur(Setengah Sadar), Delta-Tidur Nyenyak. frekuensi tersebut memiliki pola komunikasi yang berbeda agar sugesti tertanam secara baik.

Salah satu metode yang diberikan oleh budi adalah Sleep Hypnoterapi yaitu bagaimana menanamkan sugesti kepada orang yang sedang tidur. pola ini merupakan salah satu strategi dengan ketentuan tertentu. Budi kemudian mensimulasikan bagaimana kerja sleep Hypnoterapi . secara pribadi saya sangat terkesan dengan pola tersebut, disamping sangat simple dan mudah barangkali suatu saat akan saya praktikan.

Selain itu ia juga memberikan strategi hipnoterapi melalui hypno drama. Hypno Drama ialah bagaimana mngembalikan suasana seorang dengan memainakan drama yang persis terjadi pada saat tertentu yang ingin dimunculkan. drama itu kemudian dilakukan dua kali dengan pola pengulangan secara utuh kejadian tersebut dan pengulangan yang dibarengi dengan harapan sebenarnya yang diinginkan. pola ini juga cukup mudah untuk dilakukan. Psiko-edukasi memang sangat penting bagi warga terdampak gempa agar dapat membangun keadaan peikologi menjadi normal dan stabil. ***