Oleh : Hamdani | Komunitas pasirputih Lombok Utara
“Tahun berganti, semangatpun harus berganti. Semakin bersemangat melakukan sesuatu yang berarti bagi orang lain, maupun untuk daerah sendiri agar lebih tertata rapi”. Itulah yang dikatakan Miko Malioboro beberapa malam lalu, saat kami duduk-duduk di Pantai Kuta Lombok. Mengingat acara Kuta Eco Festival 2015 yang diselenggarakan oleh Lombok Kids Foundation semakin dekat, mengharuskan kami semua yang terlibat di acara itu untuk memacu diri.

Lombok Kids Foundation adalah sebuah yayasan yang bergerak dibidang sosial, khususnya kebersihan lingkungan. Yayasan tersebut didirikan oleh Mbak Yuli pada 2012 lalu. Mbak Yuli menuturkan bahwa kelahiran yayasan tersebut berawal dari kegelisahannya terhadap kondisi Pantai Kuta yang dirasanya tidak tertata, kurang bersih dan tidak mencerminkan daerah wisata yang sebenarnya. Oleh karena itu, Mbak Yuli berkeinginan untuk melakukan sesuatu agar Pantai Kuta tetap terjaga keindahannya. Dengan begitu, para wisatawan Lokal ataupun Mancanegara akan terus berdatangan untuk menikmati panorama alam yang disajikan Pantai Kuta.



Aktifitas regular yang dilakukan oleh Mbak Yuli bersama anak-anak biasanya membersihkan Pantai satu kali dalam dua minggu. Walaupun demikian, masih ada saja orang yang tidak peduli dan masih membuang sampah sembarangan. Selain itu, fasilitas yang diberikan pemerintah sangat kurang. Hal ini bisa kita amati dari penyediaan tong sampah, hampir di sepanjang pantai tidak terlihat tempat pembuangan sampah sehingga membuat orang harus menggali tanah untuk membuang sampah.








Kemudian tergagaslah sebuah program acara dengan mengajak masyarakat Kuta, komunitas peduli lingkungan dan Wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk peduli terhadap kebersihan Pantai Kuta. Adapun puncak acara yakni pada Senin, 5 Januari 2015, yang diberi nama Kuta Eco Festival. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan, antara lain ; bersih pantai, karnaval yang menghadirkan music ferkusi yang dimainkan oleh anak-anak Lombok Kids Foundation dengan memanfaatkan botol-botol plastik. Dalam kegiatan ini pula terdapat lukisan karya Miko Malioboro yang dibuat dari sampah-sampah plastik yang didapatkan di area Pantai Kuta Lombok. Komunitas pasirputih juga berkesempatan untuk terlibat dengan menghadirkan sebuah video dokumenter tentang kegiatan Kuta Eco Festival tersebut.

Aku dan siba tiba di Kuta sekitar 15.00 WITA. Anak-anak Lombok Kids Foundation sudah mulai berbaris dengan membawa botol-botol plastik, memainkan irama ferkusi sambil mengenakan pakaian adat Lombok. Ferkusi tersebut dikomandoi oleh Mbak Aisyah Odis dan Mas Odang. Rute karnaval dimulai dari Home Stay Mbak Yuli menuju Pantai Kuta. Irama ferkusi tersebut menarik perhatian masyarakat untuk keluar rumah menyaksikan karnaval tersebut. Sesampainya mereka di pantai, para peserta karnaval dengan didampingi oleh beberapa komunitas dan wisatawan yang terlibat, memulai kegiatan bersih pantai. Seperti biasa, setelah bersih pantai, mereka kemudian mandi di pantai sambil menikmati hidangan yang disiapkan oleh panitia. Saat-saat istirahat itu, Mas Miko mengajak anak-anak untuk menggambar bersama dengan memanfaatkan sampah-sampah yang didapat dari area Pantai .
Malam harinya, merupakan malam puncak acara “Charity” atau malam amal. aku dan Siba mendapatkan kesempatan untuk memutar video yang telah kami buat. Video tersebut berdurasi sekitar 10 menit dengan judul “Panggilan Dari Kuta”. Setelah itu, dilanjutkan dengan pagelaran musik.