Catatan Terbuka, Untuk Ulang Tahun Ke-6 Lombok Utara

Catatan Terbuka, Untuk Ulang Tahun Ke-6 Lombok Utara

Tentu banyak yang luput dari pandangan saya, tentang banyak hal. Namun saya rasa tulisan ini menjadi semacam trigger untuk membuka persoalan yang ada di Kabupaten Lombok Utara. Apalagi sebentar lagi kita akan memilih bupati baru. Jangan sampai kita menjadi lengah, sibuk membicarakan politik dan melupakan hal-hal yang mendasar tentang permasalahan masyarakat kita.
Minggu Terakhir

Minggu Terakhir

Hari minggu mungkin tetap menjadi hari minggu. Namun, tidak semua hari minggu itu sama. Entah sejak kapan mulainya. Hari minggu pada minggu terakhir menjelang bulan puasa, menjadi fenomena sosial masyarakat Lombok yang menarik

Amaq Faridah Pedagang Gulali

Sesampai dirumah, aku melihat lelaki separuh baya dengan pakaian yang lumayan necis berdiri tepat di depan rumahku. Lelaki itu memakai topi merah dengan logo Billabong, dan mengenakan kaca mata hitam. Bahkan di jari jemarinya nampak beberapa buah cincin yang berukuran besar.

Foto Esai: Let’s Save!

Berikut beberapa foto yang dihumpun oleh redakasi berajahmedia, selama proses riset di Gili Meno. Foto-foto ini menunjukan beberapa aset yang benar-benar harus terjaga dengan baik, bukan hanya oleh beberapa kelompok, namun setiap individu yang ada di Gili Meno.

Bibir yang Terkikis #2: Merajut Asa

Abrasi pantai tidak hanya membuat garis-garis pantai menjadi semakin menyempit, namun juga membuat pantai yang indah menjadi rusak. Seperti kita ketahui Tiga Gili (Air, Meno dan Trawangan_red) ini, khususnya Gili Meno mempunyai pantai yang sangat indah. Tapi sekarang, keindahan pasir putih nan lembut sudah diselimuti oleh batu beton yang keras, kaku dan kasar. sehingga sudah tak elok di pandang mata.

Bibir yang Terkikis

Ada beberapa faktor penyebab abrasi. Menurut keterangan yang kami peroleh, abrasi yang melanda Gili Meno ini, pertama memang dikarenakan arus ombak sangat kencang di selat sebelah timur. Selat sebelah timur yang membelah Gili Meno dan Gili Air, pada musim tertentu, menyebabkan pertemuan arus utara dan selatan yang sangat deras. Arus ini kemudian menyebabkan ombak semakin besar dan kencang menuju ke pesisir pantai dan mengakibatkan terkikisnya tanah-tanah dipinggir pantai, sedikit demi sedikit.